Sabtu, 13 Februari 2016

Makalah Metode Simulasi



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu interaksi positif antara pengajar dan pelajar. Untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan suatu pemilihan model pembelajaran yang tepat. Ada banyak model pembelajaran yang bisa diterapkan  untuk membangun interaksi dan komunikasi yang baik antara pebelajar dan pembelajar.
Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang  bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran dikelas atau yang lain  (Joyce dan Weil, 1980:1).  Model pembelajaran dapat dijadikan pola pikiran, artinya para pembelajar boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien utntuk mencapai tujuan pembelajarannya.
Metode mengajar merupakan cara yang digunakan guru dalam memebelajarkan siswa agar terjadi interaksi dan proses belajar yang efektif dalam pembelajaran. Setiap metode mengajar  memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam membentuk pengalaman balajar siswa, tetapi satu dengan yang lainnya saling menunjang.
Dalam kegiatan belajar ini akan dikemukakan tantang konsep, karakteristik, prosedur, keterbatasan, dan keunggulan metode mengajar simulasi yang mungkin banyak digunakan oleh guru.
Pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu interaksi positif antara pendidik dan peserta didik dan antara peserta didik dengan peserta didik lainnya.  Untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan suatu pemilihan model pembelajaran yang tepat. Ada banyak model pembelajaran yang bisa diterapkan  untuk membangun interaksi dan komunikasi yang baik antara peserta didik dan pendidik.
Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang  bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran dikelas atau yang lain  (Joyce dan Weil, 1980:1).  Model pembelajaran dapat dijadikan pola pikiran, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien utntuk mencapai tujuan pendidikannya.
Model pembelajaran Simulasi dapat digunakan sebagai metode mengajar dengan asumsi tidak semua proses pembelajaran dapat dilakukan secara langsung pada objek yang sebenarnya. Gladi resik merupakan salah satu contoh simulasi, yakni memperagakan proses terjadinya suatu upacara tertentu sebagai latihan untuk upacara sebenarnya supaya tidak gagal dalam waktunya nanti. Demikian juga untuk mengembangkan pemahaman dan penghayatan terhadap suatu peristiwa yang lebih banyak mengarah kepada psikomotor , maka penggunaan model pembelajaran simulasi  akan sangat bermanfaat.
Penggunaan metode mengajar yang didasarkan pada pembentukan kemampuan siswa, seperti memiliki kreativitas. Setiap metode mengajar memiliki keunggulan dan kekurangan sehingga hal tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih metode tersebut. Kelemahan-kelemahan metode harus diantisipasi dan dikaji oleh guru agar penggunaannya dapat efektif.
Berdasarkan uraian tersebut, penyusun akan membahas Model Pembelajaran dengan Metode Simulasi yang merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif  untuk melatih siswa agar lebih terampil.
            Model pembelajaran Simulasi dapat digunakan sebagai metode mengajar dengan asumsi tidak semua proses pembelajaran dapat dilakukan secara langsung pada objek yang sebenarnya, salah satunya dengan menggunakan model simulasi kreatif. Gladi resik merupakan salah satu contoh simulasi, yakni memperagakan proses terjadinya suatu upacara tertentu sebagai latihan untuk upacara sebenarnya supaya tidak gagal dalam waktunya nanti. Demikian juga untuk mengembangkan pemahaman dan penghayatan terhadap suatu peristiwa yang lebih banyak mengarah kepada psikomotor, maka penggunaan model pembelajaran simulasi  akan sangat bermanfaat.
1.2 Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian metode simulasi?
2.      Apa prasyarat pengoptimalan pembelajaran dengan metode simulasi?
3.      Apa tujuan metode simulasi?
4.      Apa saja tipe metode simulasi?
5.      Bagaimana petunjuk penggunaan metode simulasi?
6.      Bagaimana prosedur penggunaan metode simulasi?
7.      Bagaimana proses pembimbingan pada metode simulasi?
8.      Bagaimana karakteristik metode simulasi?
9.      Apakah kelebihan dan kekurangan metode simulasi?
1.3 Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian metode simulasi
2.      Untuk mengetahui prasyarat pengoptimalan pembelajaran dengan metode simulasi
3.      Untuk mengetahui tujuan metode simulasi
4.      Untuk mengetahui tipe metode simulasi
5.      Untuk mengetahui petunjuk penggunaan metode simulasi
6.      Untuk mengetahui prosedur penggunaan metode simulasi
7.      Untuk mengetahui proses pembimbingan pada metode simulasi
8.      Untuk mengetahui karakteristik metode simulasi
9.      Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan metode simulasi
1.4 Manfaat
1.      Dapat mengetahui pengertian metode simulasi
2.      Dapat mengetahui prasyarat pengoptimalan pembelajaran dengan metode simulasi
3.      Dapat mengetahui tujuan metode simulasi
4.      Dapat mengetahui tipe metode simulasi
5.      Dapat mengetahui petunjuk penggunaan metode simulasi
6.      Dapat mengetahui prosedur penggunaan metode simulasi
7.      Dapat mengetahui proses pembimbingan pada metode simulasi
8.      Dapat mengetahui karakteristik metode simulasi
9.      Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan metode simulasi



BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Metode Simulasi
Simulasi adalah metode pembelajaran yang menyajikan pelajaran dengan menggunakan situasi atau proses nyata, dengan peserta didik terlibat aktif dalam berinteraksi dengan situasi di lingkungannya. Peserta didik mengaplikasikan pengetahuannya yang telah dipelajari sebelumnya.  Hal ini berguna untuk untuk memberikan respons (membuat keputusan atau melakukan tindakan) untuk mengatasi masalah /situasi dan menerima umpan balik tentang respons tersebut  (Rheba de dan Martha A. Thompson, 1987).
Menurut Pusat Bahasa Depdiknas (2005) simulasi  adalah satu metode pelatihan yang memperagakan sesuatu dalam bentuk tiruan (imakan) yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya; simulasi: penggambaran suatu sistem atau proses dengan peragaan memakai model statistic atau pemeran.
Menurut Udin Syaefudin Sa’ud (2005: 129) simulasi adalah sebuah replikasi atau visualisasi dari perilaku sebuah sistem, misalnya sebuah perencanaan pendidikan, yang berjalan pada kurun waktu yang tertentu. Jadi dapat dikatakan bahwa simulasi itu adalah sebuah model yang berisi seperangkat variabel yang menampilkan ciri utama dari sistem kehidupan yang sebenarnya. Simulasi memungkinkan keputusan-keputusan yang menentukan bagaimana ciri-ciri utama itu bisa dimodifikasi secara nyata.
Menurut Sri Anitah, W. DKK (2007: 5.22) metode simulasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok. Proses pembelajaran yang menggunakan metode simulasi cenderung objeknya bukan benda atau kegiatan yang sebenarnya, melainkan kegiatan mengajar yang bersifat pura-pura. Kegiatan simulasi dapat dilakukan oleh siswa pada kelas tinggi di sekolah dasar.

2.2 Prasyarat Pengoptimalan Pembelajaran dengan Metode Simulasi

Sri Anitah, W. DKK (2007: 5.24) penggunaan metode simulasi menuntut beberapa kemampuan guru atau fasilitator, antara lain:
a.    Mampu membimbing siswa atau warga belajar dalam mengarahkan teknik, prosedur dan peran yang akan dilakukan siswa dalam simulasi,
b.   Mampu memberikan ilustrasi,
c.    Mampu menguasai pesan yang dimaksud dalam simulasi,
d.   Mampu mengamati proses simulasi yang dilakukan siswa atau warga belajar.
Adapun kondisi dan kemampuan siswa atau warga belajar yang harus diperhatikan dalam penerapan metode simulasi adalah:
a.    Kondisi, minat, perhatian, dan motivasi siswa dalam bersimulasi,
b.   Pemahaman terhadap pesan yang akan disimulasikan,
c.    Kemampuan dasar berkomunikasi dan berperan.

2.3 Tujuan Metode Simulasi
Tujuan metode simulasi yaitu membantu peserta didik mempraktekan keterampilan dalam membuat keputusan dan penyelesaian masalah, mengembakan kemampuan interaksi antarmanusia dan memberikan kesempatan peserta didik untuk menerapkan berbagai prinsip,teori serta untuk meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor.

2.4 Tipe Metode Simulasi
Menurut Sandra de Young (1990), ada tiga tipe simulasi, yaitu simulation exercise, simulation game, dan role playing. Berikut ini akan diuraikan metode simulation exercise dan role playing.
a.    Latihan simulasi
Latihan simulasi (simulation exercise) adalah metode pembelajaran simulasi yang menyajikan situasi nyata yang terkontrol. Peserta didik dapat memanipulasi situasi tersebut, sehingga pemahaman peserta didik menjadi lebih baik terhadap situasi tersebut.
Simulasi latihan meliputi: writen simulation, simulasi dengan visual dan live simulation patient.
b.   Bermain peran
Bermain peran (role playing) adalah suatu bentuk drama dimana peserta didik secara spontan memperagakan peran-peran dalam berinteraksi yang terkait dengan masalah/ tantangan dan hubungan antarmanusia.

Metode simulasi tidak langsung dilakukan pada klien, tetapi dipraktikan seakan-akan kondisinya nyata, sehingga kesalahan tidak bersifat fatal. Ada tiga macam bentuk simulasi untuk bermain peran yaitu: kasus aktif, model dan klien. Pada kasus aktif diberikan data tentang klien nyata yang memerlukan pengambilan keputusan kemudian data ditambah untuk mengembangkan kemampuan pengambilan keputusan.

2.5  Petunjuk Penggunaan Metode Simulasi
Berikut ini petunjuk apabila akan menggunakan metode pembelajaran simulasi.
a)      Simulasi harus meningkatkan pencapaian tujuan
b)     Perhatikan syarat simulasi tentang jumlah peserta didik, waktu yangdiperlukan, alat, dan tempat.
c)      Pembimbing simulasi harus memahami jalannya simulasi
d)     Uji coba dilakukan pada kelompok peserta didik yang dikenal oleh pembimbing
e)      Peserta didik mempunyai latar belakang teori dan keterampilan untuk berperan serta dalam simulasi
f)       Peserta didik harus mengerti tujuan peran serta mereka pada simulasi
g)     Petunjuk tertulis lengkap dan diberikan pada peserta didik
h)     Pembimbing bertanggungjawab untuk menginterupsi simulasi apabila waktu telah lewat dan muncul masalah, atau peserta belum kompeten.

2.6 Prosedur Penggunaan Metode Simulasi

Sri Anitah, W. DKK (2007: 5.23) prosedur yang harus ditempuh dalam penggunaan metode simulasi adalah:
a)   Menetapkan topik simulasi yang diarahkan oleh pendidik,
b)   Menetapkan kelompok dan topik-topik yang akan dibahas,
c)    Simulasi diawali dengan petunjuk dari guru tentang prosedur, teknik, dan peran yang dimainkan,
d)  Proses pengamatan pelaksanaan simulasi dapat dilakukan dengan diskusi,
e)   Mengadakan kesimpulan dan saran dari hasil kegiatan simulasi.

2.7 Proses Pembimbingan Pada Metode Simulasi
a)        Menyampaikan tujuan simulasi
b)        Menjelaskan jalannya simulasi
c)        Mengatur peserta didik untuk untuk memerankan sesuai dengan perannya dalam simulasi
d)       Melakukan uji coba pada kelompok peserta didik yang dikenal oleh pembimbing
e)        Memberikan komentar setelah simulasi, bila ada masalah dan peserta didik kurang menguasai
f)          Melakukan diskusi untuk membahas proses simulasi
2.8 Karakteristik Metode Simulasi
Sri Anitah, W. DKK (2007: 5.23) memaparkan tentang karakteristik  metode simulasi sebagai berikut:
a)        Pembinaan kemampuan bekerja sama, komunikasi, dan interaksi merupakan bagian dari keterampilan yang akan dihasilkan melalui pembelajaran simulasi,
b)       Metode ini menuntut lebih banyak aktivitas siswa,
c)        Dapat digunakan dalam pembelajaran berbasis kontekstual, bahan pembelajaran dapat diangkat dari kehidupan sosial, nilai-nilai sosial, maupun masalah-masalah sosial.
2.9 Kelebihan Dan Kekurangan Metode Simulasi
     Kelebihan
a)      Memperkaya pengetahuan, sikap dan keterampilan serta pengalaman yang tidak langsung diperlukan dalam menghadapi berbagai masalah sosial.
b)     Peserta didik berkesempatan untuk menyalurkan perasaan yang terpendam sehingga mendapat kepuasan, kesegaran dan kesehatan jiwa.
c)      Sekalipun bukan tujuan metode ini, melalui simulasi dapat dikembangkan bakat dan kemampuan yang mungkin dimiliki oleh peserta didik,misalnya dalam seni drama,bermain peran dan sebagainya.
d)     Simulasi menuntut imajinasi peserta didik
e)      Siswa dapat melakukan interaksi sosial dan komunikasi dalam   kelompoknya
f)       Dapat membiasakan siswa untuk memahami permasalahan sosial (merupakan implementasi pembelajaran yang berbasis kontekstual),
g)     Membina hubungan komunikatif dan bekerja sama dalam kelompok.
h)     Simulasi menuntut hubungan informal antara guru dan peserta didik yang akrab dan fleksibel. Ini berarti menghendaki guru yang demokratis bukan otoriter
Kekurangan
a)   Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sempurna dengan kenyataan dilapangan atau dalam kehidupan
b)   Tidak jarang simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sedangkan fungsinya sebagai alat belajar jadi terabaikan
c)    Pelaksanaan simulasi sering menjadi kaku, bahkan jadi salah arah, karena kurangnya pengalaman keterampilan atau penguasan siswa terhadap masalah sosial yang diperankan
d)  Simulasi dipengaru`hi oleh faktor-faktor emosional seperti rasa malu,ragu-ragu atau takut yang dapat memengaruhi peserta didik dalam melakukan simulasi.







BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Simulasi adalah metode pembelajaran yang menyajikan pelajaran dengan menggunakan situasi atau proses nyata, dengan peserta didik terlibat aktif dalam berinteraksi dengan situasi di lingkungannya.        Metode simulasi ini bertujuan untuk membantu peserta didik mempraktekan keterampilan dalam membuat keputusan dan penyelesaian masalah, mengembakan kemampuan interaksi antarmanusia dan memberikan kesempatan peserta didik untuk menerapkan berbagai prinsip,teori serta untuk meningkatkan kemampuan kognitif,afektif dan psikomotor.

3.2 Saran
Agar kegiatan belajar mengajar berjalan efektif , maka guru harus mampu memilih mana metode mengajar yang paling sesuai di dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran akan efektif jika berlangsung dalam situasi dan kondisi yang kondusif, hangat, menarik, menyenangkan, dan wajar. Oleh karena itu guru perlu memahami berbagai metode mengajar dengan berbagai karakteristiknya, sehingga mampu memilih metode yang tepat dan mampu menggunakan metode  mengajar yang bervariasi sesuai dengan tujuan maupun kompetensi yang diharapkan.












DAFTAR PUSTAKA
Anitah, Sri, W, dkk. (2007). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Syaefudin, Udin., Syamsuddin, Abin. (2005).Perencanaan Pendidikan Pendekatan Komprehensif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sumber: Nursalam dan Ferry Efendi.Pendidikna dalam Keperawatan.Salemba Media

Trianto, M.Pd (2010). Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik.  Penerbit : PT. Prestasi Pustakaraya - Jakarta. Hal.140.

5 komentar:

  1. Memberi inspirasi bagi proses membelajarkan peserta didik dengan model simulasi

    BalasHapus
  2. Casinos in St Louis: Guide & Directions - JTM Hub
    The MGM Grand 경상북도 출장마사지 Detroit Casino · Ameristar Casino · Borgata Hotel Casino & Spa · Bellagio Hotel & Spa · Caesars Palace Hotel 구리 출장안마 & 평택 출장안마 Casino · 제이티엠허브출장안마 Hollywood 하남 출장샵

    BalasHapus